Di tulisan ini, penulis mencoba untuk menampilkan performa portfolio penulis selama tahun 2020.
Sekedar konteks, penulis mulai aktif di bursa pada pertengahan tahun 2019. Jadi bisa dibilang untuk ukuran investing, penulis baru seumur jagung berada di bursa — dan tentunya bukan investor “angkatan corona”. Meskipun demikian penulis cukup beruntung bisa merasakan market crash yang kata orang-orang di bursa, hanya datang probably like once in ten years or so.
Sebelum mulai, numpang iklan dulu ya! 😀 Barangkali ada yang lagi expecting to have a baby in the near future (selamat ya Moms/Dads), mungkin mau cari-cari ide nama buat adek bayinya, barangkali bisa pake tools teman penulis di nama.bayiunyu.id.
Performance dengan NAV
Untuk yang belum tahu, Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) ini biasanya digunakan untuk menghitung harga unit penyertaan sebuah reksadana. Untuk mengetahui bagaimana teknik menghitung NAV, bisa melakukan searching di Google.
Untuk memudahkan perhitungan, NAV dihitung setiap akhir bulan, karena data pendukung nya lebih mudah didapatkan. Jadi angka NAV yang dihasilkan mungkin tidak terlalu presisi jika dibandingkan IHSG karena IHSG dihitung secara real time.
Monthly NAV LynPF
NAV LynPF dan perbandingannya dengan IHSG setiap bulannya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

NAV awal LynPF adalah sebesar IDR 1,000. Pada akhir 2019 lalu, nilai akhir NAV adalah sebesar IDR 1,001.05. Nilai akhir 2019 ini otomatis menjadi nilai awal 2020 di bulan Januari yang lalu.
Untuk lebih mudah membandingkan dalam visualisasi, tabel NAV di atas jika disajikan ulang dalam bentuk line chart seperti di bawah ini. Sebagai catatan, untuk lebih memudahkan melihat volatilitas nya, NAV sudah dikalibrasi sehingga nilai nya mendekati IHSG.

Jika melihat chart di atas, at a glance dapat diketahui bahwa pergerakan LynPF hampir mirip dengan IHSG. Kita tidak dapat melihat apakah IHSG lebih baik dari LynPF hanya dengan melihat chart ini saja. Untuk itu, kita perlu melakukan analisa Year to Date dan Month to Month volatility.
Year to Date Performance
Pergerakan IHSG vs LynPF secara Year to Date dapat dilihat pada chart berikut.

Secara YTD, dapat diketahui bahwa performa LynPF sedikit di bawah IHSG dari awal tahun sampai dengan pertengahan tahun mendekati akhir Q3 — walaupun sempat sekali mengungguli IHSG di bulan Juni. LynPF mulai perform lebih baik dari IHSG dari sekitar awal September sampai akhir tahun.
Secara Year to Date, LynPF hanya mampu mengungguli IHSG selama 6 dari 12 bulan (50%). Namun demikian, secara average, LynPF relatif lebih unggul dari ISHG dengan pergerakan rata-rata pergerakan sebesar -16.52% dibandingkan dengan -17.2% (not bad, although not too good either).
Month to Month Performance
Pergerakan IHSG vs LynPF secara Month to Month dapat dilihat pada chart berikut.

Dari segi MTM volatility, pergerakan LynPF juga cendering mirip dengan IHSG. Dari 12 bulan, LynPF unggul 7 bulan dibandingkan dari IHSG, dan secara average juga lebih baik, di mana LynPF mencatatkan rata-rata pergerakan positif (0.55%) dibandingkan IHSG dengan rata-rata pergerakan negatif (-0.12%). Again, it’s not bad...
Kesimpulan Sementara…
Dari analisa di atas, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Secara umum performa LynPF is slightly better than IHSG. Secara pergerakan per bulan, LynPF mampu sedikit mengungguli IHSG yaitu 6–7 bulan dalam setahun.
- Secara average, LynPF menawarkan hasil sedikit lebih baik dari IHSG. Jika anda berinvestasi di IHSG di awal tahun dan mendiamkan saja sampai akhir tahun, maka uang anda akan berkurang sebesar -5.10%; sedangkan jika anda berinvestasi dengan jumlah yang sama di LynPF, uang anda akan bertambah sedikit yaitu sebesar 1.75%.
- Walaupun secara umum lebih baik, tapi harus diakui performance LynPF selama tahun 2020 tidaklah terlalu spektakuler. It did beat the market, but it was not special. Ini tentunya akan menjadi pembelajaran buat penulis untuk melakukan management portfolio yang lebih baikdi 2021.
Performance by Floating P/L
Performance berdasarkan Floating P/L (Profit/Loss), maksudnya adalah mengukur berapakah floating profit/loss dari ekuitas yang dimiliki (nilai pasar saham yang dimiliki ditambah dengan sisa kas di RDN) saat akhir tahun dibandingkan dengan modal yang sudah digunakan di pasar.
Langkah Analisa
Untuk mengetahui apakah kinerja portofolio lebih baik dari IHSG, penulis melakukan simulasi sebagai perbandingan. Seandainya uang yang seharusnya penulis belikan saham untuk membentuk LynPF itu digunakan untuk membeli IHSG, apakah nilai untuk yang terakumulasi setiap bulannya itu lebih baik dari dari LynPF.
Untuk menghitung menggunakan IHSG, penulis menggunakan langkah-langkah seperti contoh di bawah ini:
- Misalkan penulis mempunyai uang IDR 500,000 di bulan Januari 2020, dan penulis hendrak membeli IHSG, maka penulis akan menggunakan nilai di akhir bulan Desember 2019 untuk menghitung berapa unitkah yang penulis dapatkan.
- Di bulan Desember 2019, IHSG ditutup di angka IDR 6,011. Maka unit yang didapatkan adalah sebanyak 83.18 unit.
- Kemudian untuk menghitung berapakah nilai unit tersebut di bulan yang bersangkutan, maka penulis menggunakan nilai IHSG di akhir bulan bersangkutan. Jadi, 83.18 unit di bulan Januari 2020 akan bernilai sebesar IDR 524,034. Nilai ini merefleksikan floating profit sebesar 4.8%.
Dengan langkah-langkah di atas, dapat diilustrasikan cara perhitungannya seperti tabel di bawah ini. Sekali lagi, tabel di bawah ini hanya ilustrasi saja.

Hasil Perbandingan
Hasil perhitungan dengan metode di atas, dapat dilihat di tabel di bawah. Angka nominalnya tentunya tidak saya tampilkan — jadi para pembaca terpaksa harus percaya dengan angka yang penulis sampaikan. 🙂

Secara chart, bisa diliat di bawah ini.

Dari tabel di atas, diketahui bahwa LynPF has beaten the market 9 out of 12 months. Lumayan juga… Jadi sampai dengan akhir 2020, LynPF mengalami floating profit sebesar 22.62% dibandingan kalau saya beli IHSG yang memberikan saya floating profit hanya sebesar 12.51% — so we did beat the market with margin of 10.11%.
Kesimpulan
- Secara umum, LynPF has performed better than IHSG.
- Walaupun demikian the achievement was not significant. Secara NAV, LynPF lebih baik sebesar 6.85%; sedangkan secara floating P/L LynPF lebih baik sebesar 10.11%.
Dengan waktu kurang lebih 1.5 tahun berkecimpung di bursa, tentunya masih terlalu dini untuk menilai skill penulis dalam mengelola portofolio. Hasil ini tentunya akan menjadi masukan bagi penulis untuk mengelola portfolio dengan lebih baik lagi di tahun 2021.
Demikian, semoga bermanfaat.
PS – this post was initially posted in Medium. I decided to move it here, because medium has put my blog under investigation without notice.